Tulisan Kecil di Hari Melepas Masa Mahasiswa-mu

Selamat malam kawan,

Entah apa yang sedang kamu kerjakan. Kerja? Proyek? Mencari inspirasi buat draft? Atau guling guling galau di kasur gara-gara bingung mikirin sejarah geologinya?. Apapun yang kamu kerjakan, semoga selesai dengan baik ya 🙂

Masih lekat rasanya di pikiran pada tanggal 29 September 2012, semoga saya tidak salah tanggal ya. Ketika saya keluar dari ruangan sidang S-1. Dengan perasaan begitu lega karena lulus. Bahkan saking bahagianya, saya bikin postingan loh disini.

Masih ingat dalam pikiran saya betapa galaunya saya dari habis pulang dari lapangan sampai hari sidang. Dimana saya dan teman-teman satu bimbingan yang juga galau. Galau akan banyak hal. Peta saya aneh ya? Aduh ini interpretasi nya gimana ya? Matilah aku kalau aku gabisa jawab pertanyaan ini? yang paling umum sih kapan kolokium/sidang ya?

Saya masih suka tersenyum kecil kalau sedang duduk duduk di chattime ciwalk. Ingat betapa bingungnya saya (dan teman teman yang lain, kami suka berbincang ringan sehabis pulang disini). Menggalau TA sambil liatin jembatan pasopati. Disamping saya ada Epi, yang sepanjang nyeruput minuman cuma mendengarkan kalimat yang sama.

“Aku bakal lulus gak ya fi?”

dan selalu dibalas begini,

” Lulus itu sebuah keniscayaan “

dan sampe sekarang saya masih mikir, apa itu keniscayaan?

Masih ingat dengan jelas, betapa kami terharu (bahkan si Hanna menitikan air mata) ketika dosen pembimbing memberikan tanggal kolokium. Serasa mimpi!. Perjuangan dari Januari 2012-September 2012 berbuah manis. Ah… hana risa inta tari imaz (empi sama nana juga :)) pasti masih ingat rasanya.

Apakah semua mahasiswa menyelesaikan studinya dengan jangka waktu yang sama dengan saya? tentu tidak. Ada yang lebih cepat dan lebih lama. Apakah yang lama lebih malas? tentu tidak!. Mereka telah memilih hidup mereka sendiri (begitupun saya).

TA tidak akan selesai bila tidak dikerjakan, tidak ada ceritanya orang bisa ngerjain TA kilat. TA butuh jiwa, ambisi, niat yang teguh untuk diselesaikan.

Saya tidak munafik, terkadang saya pun kehilangan keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan satu ini. Namun disaat perasaan itu ada, saya memilih menyelesaikan hal lain yang juga bermanfaat. Ikut OGI contohnya. Disaat saya down, saya tau bahwa yang saya butuhkan hanya motivasi untuk maju dan bangkit. Saya memilih “liburan” dengan cara menjadi asisten kuliah lapangan (selain karena alasan ada Bu Dosbing tercinta disana).

Peserta Olimpiade Geologi Indonesia @UNPAD 2012. Foto diambil dari Facebook Gilang Firmanda (Geologis UPN Veteran Yogyakarta)
Juara 2 OGI 2012. Foto dari Facebook Chandrika Rizki Kusuma

Terkadang dirimu sedih,

Sedih melihat progresmu tidak secepat yang lain. Sedih timeline yang sudah disusun penuh dengan optimisme malah “macet” gara-gara satu dan lain hal. Bisa dosen sibuk, lagi ada tawaran menarik, data kurang, dan lain lain. Sekali lagi dik, hidup tidak semanis madu. Peta mu disuruh revisi? sudah pasti!, tidak ada yang sempurna di dunia. Data sumurmu ditambah? ketahuilah dosenmu ingin membuatmu lebih baik.

Cuma Indonesian Idol dan X Factor (saya gak promosiin RCTI ya, cuma ingin mempersingkat) yang bisa menghasilkan artis instan, jangan ikut-ikutan.

Terkadang terdapat beberapa momen yang lucu,

Ketika nonton the dark night, alih alih nonton dengan serius, saya malah mendapat inspirasi mekanisme pengendapan daerah pemetaan saya.

Saya yang suka banget sama foram, tidak menemukan satu foram (kecil) pun di daerah pemetaan saya.

Panik ketika hasil geokimia air yang sudah diterima sejak februari, pas dicek bulan juni ternyata ada unsur yang belum diteliti padahal sampel air sudah tak bersisa.

Mungkin beberapa pembaca mikir, saya lebay? bisa jadi.

Jangan lelah! Dunia bukan untuk orang orang yang lelah! Kalo lelah ya tidur (naon x.x). Segala sesuatu yang dimulai dengan niat yang baik, akan menghasilkan hal baik. Diet nurunin 10 kg aja bisa, kenapa coba bisa? Karena niat!

Buktikan pada dosenmu dan teman temanmu dan terutama orang tuamu bahwa kamu bisa lulus. Tuhan memberimu kesempatan bisa kuliah bukan tanpa alasan.

Kadang seneng liat TPB yang selalu rajin memelototkan matanya melihat buku Purcel (Kalkulus). Betapa terlihat mimpi mereka ingin jadi mahasiswa yang baik. Ingatlah pada mimpi kalian diawal mengapa kalian ingin masuk ITB.

Tidak inginkah kalian foto seperti ini?

Habis sidang (Foto dari Facebook Chandrika Rizki Kusuma)
Thanks to papyrus for this foto. Subuh2x sebelum wisuda.
Jadi PW

Saya tidak ingin terlihat menceramahi dan menggurui. Karena saat ini pun saya merencanakan thesis S-2 saya. Tujuan penulisan postingan ini adalah untuk memberikan sedikit cerita untuk adik kelas saya 🙂

Dikutip dari pernyataan Adhie Zulfikar (GEA 09).

“Kalo udah lulus pertanyaannya beda ya, Sudah teken kontrak (kerja)?” *sambil melirik Yolan, teman seangkatannya yang sudah lulus.

Published by

meutiafitrihasan

Meutia Fitri Hasan is a proud Indonesian, Geologist who also learn about Petroleum Engineer, Blogging since 2011, Lucky for having a good husband and a handsome son.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *