Hai pembaca sekalian~
Bertemu lagi bersama saya Muthe. Maaf ya readers baru bisa update setelah 20 minggu hamil =)), which is 6 bulan setelah bulan madu saya. Kebetulan suami orang lombok dan saya beruntung bisa ke Gilli Trawangan untuk honeymoon. FYI, Lombok memiliki banyak “Gili” alias Pulau, ada Gili Air, ada Gili Meno, dan yang paling ngetop dan ramai adalah Gili Trawangan. Suami pun walaupun orang Lombok baru sekali ke Gili Trawangan pas kuliah, itupun bareng temen kampus dan backpacker.
Perjalanan Ke Gili Trawangan
Setelah naik pesawat dari Jakarta ke Mataram, kami dijemput pihak keluarga suami untuk langsung menuju ke Pelabuhan Bangsal. Jarak dari Bandara ke Pelabuhan Bangsal sendiri jauh juga loh, ada kali 1-1.5 jam pake mobil dan kalau bisa mobilnya yang kuat nanjak ya, dan kalo bisa kita juga kuat mabok darat =)).
Tanjakannya lumayan dan berkeloknya lumayan, jadi hati hati dan banyak doa aja. Tapi pemandangan yang disajikan luar biasa. Pantai dimana mana bo, kagum banget dan bersih banget.
Setelah 1.5 jam man perjalanan, sampailah kami di Pelabuhan Bangsal. Sebenernya ada beberapa cara ke Gili, bisa via Bali, Senggigi dan Bangsal. Alasan kenapa kami memilih bangsal adalah karena MURAH =)). Yup bangsal adalah versi ekonomis ke gili. DIsarankan langsung ganti sendal jepit, karena langsung nemu pasir.
Setelah sekitar setengah jam perjalanan, sampailah kami ke Gili Trawangan, saya sarankan bawa barang seperlunya saja dan kalau bisa pakai backpack atau travel bag saja. Karena ya ini kan kapalnya sekalian barang barang dan lainnya. Dilarang merokok ya di kapal ini, karena saya berangkat sore ombaknya cukup bersahabat.
Saya sampai di Gili Trawangan sekitar jam 4-5 sore, rame boooo. Bule dimana mana dan tentu saja tujuan pertama saya adalah langsung ke hotel. Kalau bagian pantai yang dekat pelabuhan ini rame banget, hotelnya juga banyak tapi keknya gacocok buat honeymoon, lebih cocok buat backpacker. Restoran juga banyak kok, abang bakso aja ada =)). Ada yang nyewain sepeda dan ada juga cidomo sebagai transportasi. Awalnya saya mau naik cidomo, cuma pas nanya harganya ebuset 150 apa 175 ribu. Laaaah mana rela =)) maklum abis resepsi. Hotel yang akan saya datangi adalah oceano jambuluwuk hotel, lalu saya tanyakan, berapa kilometer ke hotel tersebut. Sang empu cidomo bilang, 3 km lah. Dan dasar jiwa jiwa biasa lari dan jalan jauh langsung saya bilang suami,
“Hayuk lah, JALAN AJA”
Jadilah kami jalan sepanjang jalan dari pantai timur ke pantai utara dari Gilli Trawangan. Sebenarnya cuma 3 km aja, cuma karena saya bawa travel bag dan jalannya masih pasir di beberapa tempat, jadilah makin susah -.-. Setelah jalan sekitar setengah jam, sampailah kami di hotel dan langsung istirahat dulu. Untuk ATM jangan bingung, ada semua kok disini 😀
I really recommend this hotel, termasuk affordable dan cocok buat honeymoon. Tapi sepenglihatan saya memang pantai bagian utara ini lebih sepi dari hingar bingar dan enak banget. Usahakan bawa senter kemana mana ya karena lumayan gelep bo di malam hari :D. Tapi untunglah saya tidak pernah mengalami hal tidak mengenakkan disini. Untuk makanan insyaallah Halal kok bun. FYI, lombok itu adalah daerah yang cukup relijius. Memang ada bar untuk yang memang mau minum alkohol, tapi untuk makanan saya masih yakin halal. Tapi saya agak susah makan disini, karena banyak resto asing yang jual pizza dll, meanwhile perut saya pengennya ayam penyet. Jadilah pasti jajan di ibu ibu keliling atau warung warung kecil.
Didepan hotelnya ada pantai dan rapih banget, jadi kita ga jauh jauh. Tapi pantai bagian deket hotel ini banyak banget karangnya, jadi susah jalan. Untuk nunggu sunset dan sunrise lumayan lah ya.
Untuk yang suka snorkeling dan kegiatan air lain, disini banyak jasa penyewaan dan hampir tiap hari. Buat yang males nyebur juga ada perahu yang tembus pandang kebawa (glass). Gausah bawa barang banyak banyak karena sebenernya warung dan sarana disini udah cukup lengkap. Pilihlah akomodasi sesuai budget dan kenyamanan. Bila anda memiliki budget cukup banyak dan bersama orang yang pengen nyaman, pilihlah penyebrangan dari senggigi (fastboat), hotel di daerah pantai utara dan barat (relatif sepi) dan pakai cidomo kalo bawa koper. Tapi jangan lupa liat review hotel di berbagai situs, karena yang saya liat ada beberapa hotel yang isinya bener bener rata-rata orang asing, kolam renangnya selalu penuh dan musiknya lumayan heboh, which is a big no for me. Hotel yang kali ini saya cukup beruntung karena kamar nya jauh jauhan, orangnya pada gak berisik dan kolamnya juga bersahabat, rata rata penghuninya memang couple dan keluarga.
Sekian cerita kali ini, how’s your honeymoon?