Hello Readers~
Sekarang saya lagi suka sukanya berbagi suka duka hidup nih di blog, terutama yang bisa berguna buat pembaca sekalian. Dan menurut saya cerita tentang BPJS kesehatan ini salah satu yang perlu dibagi, mungkin bisa membantu pembaca sekalian yang galau, bingun, or maybe need more information about BPJS. But once more ya, saya bukan agen promosi BPJS 😀
Dimulai dari sekitar awal bulan November, ayah dan ibu saya kebetulan sudah pensiun. Namun kami masih bisa menggunakan fasilitas kesehatan perusahaan sampai April 2015. Tapi yah.. karena menurut saya April itu bentar lagi, dan saya gak mungkin bergantung pada asuransi kesehatan, dan fasilitas kesehatan di ITB setahu saya tidak mengcover rawat inap, ada baiknya kita prepare for the worst. Dan saya memilih mendaftarkan diri ke BPJS Kesehatan, itu loh.. yang bintang iklannya mas Ade Rai.
Di awal niat saya mendaftar, sudah sangat banyak sekali kerabat, sanak saudara, dan teman teman yang terlihat sekali memandang sebelah mata BPJS ini. Dibilangin nanti ngantri lah, susah cari rumah sakit lah, dll. Namun ya..gaada salahnya dicoba dulu kan ya.
Setelah cukup lama googling tentang BPJS ini, saya mendaftar via online di http://bpjs-kesehatan.go.id/ . Ternyata diwebsitenya proses pendaftarannya gampang sekali dan bener bener langsung kelar. Disana kita diberi pilihan mau memilih kelas 1, 2 atau 3. Saya memilih kelas satu karena alhamdulilah masih bisa afford uang perbulannya sebesar IDR 59500 , yang kelas tiga itu IDR 29ribuan kalau gak salah. Dan untuk yang kurang mampu, setahu saya ditanggung oleh pemerintah namun hanya untuk kelas tiga saja.
BPJS ini bisa digunakan oleh siapa saja, pegawai, mahasiswa, even pengangguran. Dan kita bisa mendaftarkan anggota keluarga kita. Tapi ada yang kocak nih, kita akan ditanyakan FASKES tingkat pertama kita. Hmmm itu apa ya??
Ternyata Faskes Tingkat 1 itu adalah sejenis tempat yang pertama kali harus kita datangi bila kita sakit. Jadi sebelum minta di rujuk ke rumah sakit manapun (Kebetulan di bandung rumah sakit elit nya alhamdulilah udh pada kerjasama ama BPJS), kita harus ke FASKES tingkat 1, diperiksa dokternya, lalu baru bisa dirujuk. Saya memilih POLRESTABES Bandung untuk FASKES tingkat satu saya. Lalu setelah selesai, saya membayar biaya pendaftaran via ATM, dan jadilah kartu BPJS saya via email. Dan tinggal di print saja, gaperlu nuker-nuker lagi.
Dan tahukah anda? Baru baru ini saya kena (maaf) Diare, yang bener bener bikin badan saya lemas abis. Dan saya mencoba memakai kartu BPJS saya di Polrestabes Bandung. Sudah terbayang di pikiran bahwa prosesnya bakalan ribet, rame, dan prasangka buruk lain. Bahkan saya sudah menyiapkan Plan B bila ternyata memang begitu adanya. Ketika saya sampai di Klinik Polrestabes, ternyata tempatnya bagus dan pasiennya sedikit, bahkan saya langsung dapat giliran ke dokter untuk diperiksa dan diberi obat nya yang tentu saja sudah ditanggung oleh BPJS. Mungkin saya mendaftar di FASKES yang memang tidak terlalu ramai, namun untuk mengcover penyakit ringan, sudah cukup lah ya. Lagipula jangan ke dokter pas udah parah dong 😀
Tapi bila memang kita sakit disaat FASKES kita gabuka, kita bisa berobat ke IGD beberapa rumah sakit kok. Dan untungnya rumah sakit deket kampus saya jg udah kerjasama dengan BPJS.
Jadi saudara-saudari, kesehatan itu penting ya.. jangan tunda tunda untuk memiliki jaminan kesehatan. Dan bagi yang kurang bisa afford asuransi yang mahal, BPJS ini udh lumayan kok. Kita kan gatau sakit itu menyerangnya kapan.
Sekian cuap cuap ibu bedak.. sampai bertemu di posting selanjutnya 🙂
Hi salam kenal 🙂
Beberapa waktu yang lalu ada penyuluhan ttg BPJS di rumahku. Dari penjelasannya menurutku cukup mudah dan worth it. Lagi cari faskes yang terdekat nih, semoga ga rame juga hehehe. Jadi mau segera bikin deeeh. Thanks infonya!
Hai Lia~ salam kenal juga..
Iyaaah, manfaatnya bagus kok, tapi tetep..semoga kita selalu sehat ya 🙂