Hello readers~
Akhir akhir ini postingan saya udah gak “cantik” lagi ya? Maklum..saya lagi puasa make up dan lebih fokus ke skincare karena saya lagi mengagumi kecantikan alami saya (ada yang mau marah?) =))
Jadi kali ini saya akan “curhat” dan berbagi keluh kesah mengenai liburan saya seminggu lalu, lebih tepatnya “short holiday”. Udah jadi wacana dari awal november antara saya dan pikay bahwa kami akan berlibur ke pulau seribu bersama. Dan di FJB ITB, ada yang menawarkan open trip ke Pulau Harapan, salah satu diantara pulau kecil di kepulauan seribu.
Nah, karena saya memang “lebih niat” saya nekat langsung sms nomor yang dicantumkan dan membayar DP sebesar 200 ribu rupiah. FYI, harga package nya 340 ribu rupiah dari muara angke.
Si pengiklan ini bernama luthfi, dan sepanjang proses sms an sama sang empu ini saya memanggil dia kang luthfi, (and i just now, he’s not “kang luthfi). Setelah transfer dll, ternyata si pikay GAK JADI ikut ke Pulau Harapan. Jadinya saya sendirian ikut open trip ini dalam keadaan saya gak kenal siapa siapa. Takut? sedikit -.-” . Tapi diakhir akhir saya berusaha menguatkan diri dan meyakinkan diri bahwa liburan ini pasti menyenangkan dah hey.. I never take any vacation before, esp alone 🙂
Jumat malam saya memutuskan untuk ke jakarta dan menginap di rumah keluarga saya untuk menyiapkan tenaga keesokan harinya. Dan tanggal 22 Desember 2014 jam 6 pagi, saya sudah harus berada di Pomp Bensin Muara Angke. Dan karena kakak saya gamau nganterin ke muara angke, saya pake taksi kesana. Eh~ di deket jembatan pomp bensinnya menuju pasar ikan, terjadi kemacetan luar biasa akibat ada truk yang gak bisa nanjak -.-“. Jadilah saya pakai ojek. Dan buiiiiiih,,, melewati pasar ikan yang bau ikan (siap siap minyak kayu putih buat yang gasuka bau ikan).
Sampai di pomp bensin, saya bertemu rombongan open trip yang ternyata mayoritas anak kaskus. Setelah berkenalan sana sini ternyata memang semua yang ikut berasal dari berbagai rombongan. Ada yang memang rombongan yang hobinya nge-trip, ada yang memang baru pertama nyoba nyoba. Untung anak anaknya asyik asyik 🙂
Saya disana sambil ngeliat ngeliat, kok rata-rata orang pada ke pulau pari atau tidung ya? ternyata memang ke pulau pari atau tidung jarak tempuhnya lebih dekat dibanding ke pulau harapan yang TERNYATA 3 JAM!!!, allright then. Kita naik kapal dan karena saya newbie, saya tidak sadar saya duduk diatas mesin kapal :(( Panas nyaaaaaak..
Dan beneran 3 jam dong. Bahkan yang lebih parah ada yang tidur di atap kapal beratapkan matahari. and finally, kita sampai di pulau Harapan.
Sesampainya di Pulau Harapan, kita langsung makan siang dan~~SNORKELING! Ini pertama kalinya Ibu Bedak snorkeling loh. Rasanya takut takut gimana gitu. Sebenernya excited karena akhirnya pernah renang di laut, tapi takut karena pastinya renang di laut ama kolam renang ya beda kan ya? Akhirnya setelah perjuangan luar biasa untuk menceburkan diri ke dalam laut, saya berani juga terjun ke laut (pakai fin dan pelampung) dan ternyata— ngapung! Di spot pertama saya sempat kesulitan menggunakan semua alat alat snorkeling ini. Bingung ini fin buat apa, ini pelampung kok bikin susah gerak, ini alat napas kok pada kemasukan air. Trus karena gak kenal siapa siapa, saya sempet bingung sendiri. Ah yang penting gerak gerak dulu. Dan dengan bantuan mas adit yang baik hati, jadilah foto ini.
Ahh di spot kedua, saya mulai berani buka pelampung atas dorongan bang Al, karena menurut bang Al, badanku udah ngapung walaupun gapake pelampung (meuni jahat). Jadinya ternyata enakan gapake pelampung loh, dan gapake fin juga, soalnya saya blum terbiasa. Setelah snorkeling di 3 spot, ini foto selfie di air yang diambil oleh Mbak Monika.
Setelah kita snorkeling, kita singgah ke beberapa pulau untuk menikmati pasir putih dan duduk duduk. Walaupun sendirian ternyata banyak teman senasib yang bersedia mengambil foto saya 🙂
Malamnya,,kami semua makan malam dan acara bebas, setelah berjalan ke dermaga. Kami beristirahat untuk kegiatan keesokan harinya.
Keesokan harinya kegiatan kami jalan jalan keliling pulau. Saking banyaknya pulau di pulau seribu ini, saya ampe gak hafal namanya.
Tak terasa waktu udah jam 12 siang, sudah saatnya kita pulang :(, walaupun kali ini perjalanannya super random, tapi meninggalkan kecintaan akan laut Indonesia, dan menimbulkan keberanian untuk melakukan trip trip selanjutnya.
Ibu Bedak jg lagi rajin nabung biar bisa berenang di laut laut indonesia yang lain, doakan ya readers 🙂 Terimakasih atas kesediaan waktunya membaca postingan Ibu Bedak kali ini.
Salam Snorkeling (y)
wahhh 3 jam perjalanan yaa. kemarin aja 2 jam ke pulau pari rasanya udah mau balik lagi ke jakarta aja hahahaha.
tp pas sampe di sana bener2 worth it ya perjalanannya 🙂
semoga bisa snorkeling di lokasi lainnya yaaaa ^^
Halo Lia, terimakasih sudah mampir ya 🙂
Emang Lia,parah banget, saya udh sumpah serapah, awas aja kalo jelek. Ternyata bagus :), amiiin..semoga kita diberi kesempatan buat snorkeling ditempat lain ya.