Tentang Khilaf (In My Honest Opinion)

Jenuhkah kalian duhai manusia?

Melihat mulut kalian yang berlalu lalang tanpa kontrol,

Yah, seolah otak dan akal sehatpun tak mampu mengunci bibirmu dari hal hal yang tidak penting diucapkan.

Tapi keteguhan hatiku terus berbisik,

Tuhan itu adil, apa yang dituai, itulah yang ditanam.

-renunganku di malam hari-

Mungkin beberapa pembaca yang wanita pernah “diomongin” atau “digosipin” sama orang. Yah, saya yakin pernah. Tapi pernahkan pembaca mengoreksi diri? Mungkin itu terjadi karena memang pembaca sendiri dulu “pernah” ngomongin orang yang lebih parah daripada itu.

Saya pun begitu, gosiplah bahasa kitanya. Ketika diucapkan, mudah sekali mengalir. Belum lagi kalo teman gosipnya pada “ngomporin”. Waaah, udah dah, setan berkeliaran sekitar mulut.

Kadang apa yang kita omongin cuma “praduga”, tanpa bukti. Hanya dari mulut ke mulut. Atau sekedar niatan jahat dr si orang yang kita pikir benar-benar ia lakukan. Contoh : “ah , besok gue nyontek si x aja ah..”, trus yang mendengar langsung saja menyebarkan, padahal belum tentu dilakukan.

Inilah basicnya kesalahan manusia, khilaf. Manusia tidak pernah luput dari namanya khilaf. Khilaf yang paling sering saya lakukan yaitu gosip. Kadang kalau inget kelakuan saya di masa lalu, suka malu. Malu bukan semata-mata kepada manusia, melainkan teramat malu kepada Allah. Namun, apa yang terjadi terjadilah.

Memang masa lalu saya berlumur dosa, namun yang saya bisa lakukan hanyalah menyesal dan memohon ampun. Tidak lupa selalu mendoakan orang yang saya zalimi agar selalu diberikan keberkahan pada rejekinya. Dan semoga orang yang menzalimi saya, diberikan hidayah dan keberkahan dalam hidupnya.

Saya-pun takkan lupa ketika saya begitu diuji kesabarannya menghadapi rekan kerja saya. Sudah lama saya mendengar dia membicarakan saya di belakang (yang jelek-jelek tentunya). Bahkan pernah menurut saya sangat keterlaluan. Namun untuk apa saya menuntut balas. Lebih baik saya introspeksi diri dan memohon ampun. Lagipula saya percaya akan Allah SWT.

Maafkanlah masa lalumu. Lagipula saya pernah mendengar statemen salah seorang ustadz di TV. Bahwasanya, Allah suka tangisan penyesalan orang yang bertobat atas kekhilafannya. memang, justru khilaf adalah kesalahan yang diciptakan untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang yang memperbaikinya. Untuk yang tidak berusaha memperbaiki kesalahannya, niscaya rugilah ia.

Semoga Allah selalu menjaga kita..

Published by

meutiafitrihasan

Meutia Fitri Hasan is a proud Indonesian, Geologist who also learn about Petroleum Engineer, Blogging since 2011, Lucky for having a good husband and a handsome son.