Bagaimana jadinya bila duo aktor terkenal Korea Cha Tae Hyun dan Jo In Sung harus mengambil alih sebuah usaha toko selama 10 hari? Chaos, tapi menyenangkan untuk ditonton. Itulah sinopsis singkat saya untuk K Variety terbaru TvN yaitu Unexpected Business 2. Sebelumnya saya sudah menonton season 1 dari Unexpected Business, dimana skala toko-nya waktu itu bisa dibilang toko kecil dan kedai kecil saja. Bagaimana dengan season 2 nya?
Toko Jauh Lebih Besar bikin “Pemilik Baru” Panik
Betapa terkejutnya kedua aktor papan atas ini melihat skala toko yang akan mereka urus jadi jauh lebih besar. Betul betul mirip swalayan seperti Superindo atau Giant lah kalau di Indonesia. Walaupun untuk season ini mereka menggunakan barcode untuk scan barang dan semuanya serba otomatis, namun tetap ada beberapa barang tradisional yang tidak ada barcodenya. Sehingga pemilik harus mengecek satu persatu harga barang di daftar inventaris.
Seolah tidak henti hentinya kejutan datang, ternyata ada toko daging didalam swalayan tersebut. Ada section khusus daging yang membuat mau tak mau, Jo In Sung harus belajar membedakan jenis daging dan cara memotong daging yang benar. Selain itu, swalayan ini juga menerima delivery ke penjuru kota. Wah wah wah, bakal sibuk nih.
Kehadiran Pegawai Paruh Waktu yang Sangat Membantu
Pemilik toko merasa begitu pusing karena harus mengurus beberapa hal sekaligus. Kasir, Toko Daging, Kedai Jajanan, dan melakukan delivery service akan terasa berat bila hanya di-handle berdua saja. Lalu datanglah tiga pegawai paruh waktu untuk episode pertama yang entah kenapa, tinggi semua badannya. Kim Woo Bin, Lee Kwang Soo dan Lim Ju Hwan bahkan harus telat sarapan saking sibuknya di swalayan.
Melihat Sisi Lain Dari Profesi Pemilik Toko/Swalayan di Kota Kecil
Terungkap fakta yang cukup menyedihkan mengenai background mengapa Cha Tae Hyun dan Jo In Sung perlu untuk membantu suami istri pemilik toko yang asli untuk “take over” bisnis mereka selama 10 hari. Ternyata selama 20 tahun, sang pemilik toko yang asli tidak pernah bisa liburan berdua dengan dalih harus selalu memastikan toko selalu buka.
Terungkap alasan mulia bahwa bila toko mereka ditutup, penduduk setempat harus berkendara selama 30 menit untuk mencapai swalayan terdekat. Oleh karena ini mereka sekeluarga (bersama kedua putranya) selalu bergantian menjaga toko. Begitupun pasutri pemilik section daging yang memiliki problem yang sama, juga akan mengambil liburan saat ini.
Bahkan ternyata selama ini mereka berusaha tutup lebih awal agar toserba lain di sekitar bisa mendapat pembeli juga. Mulia sekali ya guys..
Setelah menonton ini saya juga jadi sadar, betapa menjaga toko amat berat. Belum lagi konsumen bisa tak sabaran. Jadi mungkin kedepannya saya akan berusaha lebih sabar bila ada pegawai toko yang kurang cakap dalam bekerja.